1. Bidang Aqidah
a. Pemikiran Aqidah Imam Abul Hasan al-Asy`ari
Imam Abul Hasan al-Asy`ari dikenal sebagi pencetus Aqidah Asy`ariyah.Beliau senantiasa menjungjung tinggi petunjuk Al-Qur`an dan As Sunnah sebagai sumber rujukan utama umat Islam.
Adapun produk pemikiran teologi Asy`ariyah sebagai berikut:
1). Dzat dan Sifat Tuhan
Dzat Tuhan tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan dzat makhluk.Apabila di Al-Qur`an disebutkan wajah (muka),yad (tangan),dan `ain (mata) .Maka kata kata wajah,tangan dan mata dalam Al-Qur`an tersebut tidak bisa disamakan dengan wajah,tangan,mata manusia dengan TuhanNya .Sehingga kata yadullah diartika dengan kekuasaan Allah,wajhullah diartikan dengan Dzat Allah,dan Ainullah diartikan dengan pengawasan Allah.
Sementara mengenai sifat Tuhan Al As`yari dihadapkan dengan dua kelompok yang ekstrim.Yaitu kelompok Mujassimah (mempersonifikasikan Tuhan) dan kelompok Musyabbihat (penyerupaan Tuhan dengan Makhluknya).
Di lain pihak Al As`yari juga berhadapan dengan paham Mu`tazilah
yang berpandangan bahwa sifat Allah itu tidak lain adalah DzatNya.Dengan begitu Al As`yari berpendapat bahwa Allah memang memiliki sifat-sifat seperti mengetahui (Al `ilmu), mendengar (As Sam`u), kuasa (Al Qudrah) dan lainnya. Akan tetapi Allah mengetahui bukan dengan DzatNya, melainkan dengan pengetahuanNya.
2). Al Qur`an Kalamullah
Al Qur`an adalah kalam Allah yang qadim dan bukan makhluk.
Al As`yari membagi Al Qur`an sebagai kalam Allah itu menjadi dua macam yaitu :
Kalam Nafsi : adalah kalam dalam artian abstrak yang menyatu pada Dzat Allah,bersifat qadim dan azali.
Kalam lafdhi : adalah kalam dalam artian sebenarnya, dapat ditulis dalam bentuk huruf dan kata-kata,serta dapat dibaca dengan suara oleh makhluk-Nya.
Al Qur`an dalam bentuk kalam Lafdhi adalah sesuatu yang baru (hadits),sebagai barang buatan dan termasuk makhluk.
3). Perbuatan Manusia
Perbuatan manusia bukanlah diwujudkan oleh manusia sendiri,tetapi di ciptakan oleh Allah.Sedangkan bersamaan dengan wujud perbuatan otu manusia memiliki andil yang disebut dengan "kasb" (usaha).Allah adalah pencipta perbuatan manusia sedangkan manusia adalah muktasib yang mengupayakan perbuatannya.
Melalui kasbnya inilah manusia memperoleh pahala atau dosa.
4). Melihat Allah di akhirat
Dalam al Qur`an surat al Qiyamah 22-23 Allah berfirman yang artinya :
"Wajah wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri seri.Kepada Tuhannyalah mereka melihat".
Berdasarkan tersebut A As`yari berpendapat bahwa melihat Allah di akhirat adalah hal yang mungkin terjadi .
Tuhan mungkin dapat dilihat kelak di akhirat,tetapi tidak dengan arah dan cara tertentu.Karena itu manusia sekarang tidak dapat mengetahiu dan membayangkan peristiwa itu terjadi,sebab ini merupakan rahasia Tuhan.
5). Status orang mukmin yang melakukan dosa besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar